MAKNA TRADISI NON PAH
(Studi Fenomenologi Pada Masyarakat Sonaf Maslete, Kabupaten Timor Tengah Utara)
DOI:
https://doi.org/10.59895/deliberatio.v4i2.362Kata Kunci:
Tradisi, Non Pah, Tahapan, MaknaAbstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana tahapan-tahapan dari tradisi Non Pah dan makna dari tradisi Non pah yang ada di Sonaf Bikomi Maslete. Penulisan menggunakan teori dan metode Fenomenologi dengan paradigma konstruktivisme, Jenis penelitian kualitatif. Subyek penelitian terdiri dari 5 informan kunci dan 3 informan pendukung yang merupakan masyarakat Bikomi Maslete yang ditentukan dengan teknik purposive sampling. Data dikumpulkan dengan observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisisis data menggunakan analisis Miles dan Huberman. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa dalam tradisi Non pah terdapat beberapa tahapan di antaranya rapat bersama, Mpoe Non In Pah (keluar mengelilingi wilayah) dengan proses ritual pendahuluan di Haumonef ke dalam Sonaf, makan tekes (makanan yang didoakan), pemasangan bano (giring-giring), mengambil suni (pedang), serta mnao (jalan) dan tahap terakhir yakni tamam fain (masuk kembali). Tradisi Non Pah dimaknai sebagai sikap hormat pada leluhur akan pengorbanan mereka terhadap tanah Bikomi, bermakna kontrol, spiritual, dan sosial. Dalam penuturan adat makna dari Non pah bukan hanya sekedar ronda, tetapi diyakini sebagai Tuhan (Usi Neno) yang bersemayam di dalam pedang magis dengan menurunkan berkat pada tanah, air serta rakyat Bikomi.
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2024 Lidwina Sila
Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.