Deliberatio: Jurnal Mahasiswa Komunikasi https://deliberatio.net/index.php/jikom <p>Jurnal Deliberatio merupakan jurnal yang diterbitkan oleh Program Studi Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Nusa Cendana, Kupang, NTT sejak 2021.</p> <p>Jurnal ini ditujukan untuk mengembangkan dan memublikasikan berbagai karya keilmuan mahasiswa Ilmu komunikasi berdasarkan hasil telaahan (penelitian lapangan), book review, dan atau Penelitian Kepustakaan (Library Research) tentang ilmu komunikasi.</p> <p> </p> <h1>Fokus dan Ruang Lingkup</h1> <p>Fokus dan ruang lingkup <strong>Jurnal Deliberatio </strong>yakni Ilmu Komunikasi, meliputi kajian media digital dan konten kreatif, kajian jurnalisme, kajian hubungan masyarakat, studi budaya dan pariwisata, dan topik-topik lain yang sejenis/relevan dengan bidang komunikasi.</p> id-ID elfrid140127@gmail.com (Herman Elfridus Seran, S.Sos., M.I.Kom) jikom.undana@gmail.com (Sharon Claudia Rambu Podu Diah, S.I.Kom., M.A.) Fri, 31 Oct 2025 13:49:28 +0700 OJS 3.3.0.11 http://blogs.law.harvard.edu/tech/rss 60 Analisis Elemen Jurnalisme Bill Kovach Pada Pemberitaan Geothermal Poco Leok Di Floresa.co https://deliberatio.net/index.php/jikom/article/view/790 <p>Penelitian ini bertujuan menganalisis penerapan lima elemen jurnalisme Bill Kovach dalam pemberitaan pembangunan proyek geothermal di Poco Leok pada portal berita online Floresa.co. Media memiliki peran penting dalam menyajikan kebenaran, mengawal kepentingan publik, serta menjadi forum kritik terhadap kebijakan pemerintah. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan teknik analisis isi berita. Data diperoleh melalui triangulasi berupa observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis difokuskan pada lima elemen jurnalisme, yakni kebenaran, loyalitas, disiplin verifikasi, independensi, serta pemantau kekuasaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa meskipun media tersebut telah memenuhi fungsi dasar jurnalistik seperti prinsip kebenaran, loyalitas kepada masyarakat, dan pemantauan kekuasaan, tetapi masih terdapat sejumlah kelemahan signifikan. Kelemahan utama terletak pada kedalaman verifikasi, ketimpangan narasi, dan kegagalan mengungkap jaringan kepentingan di balik proyek. Secara keseluruhan, temuan ini merefleksikan tantangan jurnalisme di Indonesia dalam meliput isu pembangunan yang kompleks. Dalam konteks ini, diperlukan pendekatan yang lebih investigatif, berimbang, dan kolaboratif dengan berbagai pemangku kepentingan untuk menghasilkan pemberitaan yang tidak hanya kritis tetapi juga solutif, sehingga dapat memperkuat peran jurnalisme sebagai pilar demokrasi.</p> Hyasintus Alfan Yolisputra, Mikhael Rajamuda Bataona Hak Cipta (c) 2025 Hyasintus Alfan Yolisputra, Mikhael Rajamuda Bataona https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 https://deliberatio.net/index.php/jikom/article/view/790 Fri, 31 Oct 2025 00:00:00 +0700 DINAMIKA INTERAKSI PARASOSIAL ANTARA VIRTUAL IDOL PLAVE DENGAN PENGGEMARNYA PLLI https://deliberatio.net/index.php/jikom/article/view/743 <p>Perkembangan teknologi digital membawa perubahan dalam komunikasi, dari media satu arah menjadi interaktif. Salah satu inovasi komunikasi digital adalah kehadiran <em>virtual idol</em>, tokoh yang hadir melalui avatar dan dapat berinteraksi secara nyata di ruang digital. PLAVE, <em>boy group</em> virtual asal Korea Selatan, menggunakan teknologi untuk berperan sebagai idol di YouTube dan membangun hubungan dengan penggemarnya, PLLI. Penelitian ini bertujuan menganalisis bagaimana PLAVE membangun kedekatan emosional melalui interaksi yang dimediasi teknologi. Pendekatan yang digunakan adalah kualitatif dengan metode etnografi virtual. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi virtual, dokumentasi, studi pustaka, dan analisis konten. Analisis data menggunakan analisis isi dan tematik, dengan pengkodean terbuka berdasarkan dimensi kehadiran sosial dan interaksi parasosial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa PLAVE membangun persona melalui strategi <em>direct address</em>, <em>obtrusiveness</em>, dan <em>persistence</em>. Kehadiran mereka didukung karakter visual, kemampuan idol, serta narasi worldbuilding dari agensi VLAST. Teknologi seperti <em>motion capture</em>, <em>face tracking</em>, dan <em>real-time graphics</em> memungkinkan ekspresi emosi secara langsung. Fitur komentar dan <em>live chat</em> YouTube memperkuat kesan interaksi dua arah. PLAVE, meskipun virtual, mampu membangun interaksi parasosial yang kuat. Penelitian ini berkontribusi dalam memahami komunikasi di media baru dan bagaimana teknologi menjadikan interaksi virtual terasa nyata.</p> Lulu Ayu Azizah, Petrus Ana Andung, Fitria Titi Meilawati Hak Cipta (c) 2025 Lulu Ayu Azizah, Petrus Ana Andung, Fitria Titi Meilawati https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 https://deliberatio.net/index.php/jikom/article/view/743 Fri, 31 Oct 2025 00:00:00 +0700 ANALISIS FRAMING ROBERT ENTMAN PADA BERITA MENGENAI KELOMPOK LGBT OLEH MEDIA CNNIndonesia.com https://deliberatio.net/index.php/jikom/article/view/789 <p>Penelitian ini menganalisis framing berita mengenai kelompok Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender (LGBT) oleh media online CNNIndonesia.com pada periode Agustus-Desember 2023. Menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dan model analisis framing Robert N. Entman, penelitian ini meneliti tujuh berita terpilih dari total 36 artikel. Analisis berfokus pada empat elemen framing: pendefinisian masalah, penentuan penyebab, penilaian moral, dan rekomendasi solusi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa CNNIndonesia.com cenderung membingkai isu LGBT dengan narasi yang selaras dengan nilai-nilai konservatif masyarakat Indonesia, baik dari aspek agama, budaya, maupun sosial. Berita lebih banyak menonjolkan perspektif institusi formal seperti ITB, UGM, KUA, dan tokoh otoritas, sementara suara kelompok LGBT dan aktivis HAM cenderung diabaikan. Hal ini membatasi wacana inklusif dan memperkuat norma dominan. Pemberitaan juga menekankan solusi administratif untuk menjaga ketertiban sosial, menghindari polarisasi, namun kurang memberikan ruang pembelaan bagi kelompok LGBT. Penelitian ini merekomendasikan agar media lebih seimbang dalam menyajikan perspektif dan menyarankan penggunaan teori framing lain untuk penelitian mendatang guna pemahaman yang lebih komprehensif.</p> Daren Samson Nope, Mikhael Rajamuda Bataona Hak Cipta (c) 2025 Daren Samson Nope, Mikhael Rajamuda Bataona https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 https://deliberatio.net/index.php/jikom/article/view/789 Fri, 31 Oct 2025 00:00:00 +0700