PENGALAMAN KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA PESERTA PROGRAM PERTUKARAN MAHASISWA MERDEKA (PMM)
DOI:
https://doi.org/10.59895/deliberatio.v3i1.106Kata Kunci:
Komunikasi Antarbudaya, Pengalaman Komunikasi, Pertukaran Mahasiswa MerdekaAbstrak
Pertukaran mahasiswa merdeka (PMM) adalah bentuk dari merdeka belajar – kampus merdeka yang bertujuan untuk meningkatkan wawasan kebangsaan, integritas, solidaritas dan wadah perekat kebangsaan antar mahasiswa Indonesia, melalu pembelajaran antarbudaya. Karena melibatkan mahasiswa se-Indonesia, maka program ini tidak terlepas dari perbedaan latar belakang dan budaya. Perbedaan tersebut mengakibatkan pengalaman setiap peserta yang terlibat di dalamnya unik dan menarik untuk didalami, sehingga penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengalaman komunikasi antarbudaya peserta pertukaran dan motifnya mengikuti program tersebut. Penelitian ini dikaji menggunakan metode fenomenologi dan dianalisi dengan teori Fenomenologi Alfred Schuzt. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peserta melewati proses adaptasi yang berbeda karena lingkungan yang beragam pula. Ditemukan adanya upaya untuk membangun relasi yang akrab dengan dosen, mahasiswa dan sesama peserta pertukaran. Dalam proses tersebut, penggunaan bahasa didominasi oleh bahasa Indonesia sebagai bahasa Nasional, didukung dengan bahasa daerah setempat sebagai selingan. Namun, ditemukan pula faktor penghambatnya seperti dialek dan latar belakang budaya yang masih mendominasi. Motif peserta PMM mengikuti program ini adalah karena perasaan tertarik pada program baru tersebut, adanya keinginan untuk mendapatkan pengalaman dan wawasan baru, ingin berdampak secara positif, serta manfaat yang diberikan kepada setiap peserta pertukaran mahasiswa merdeka.
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2023 Chivly Freslialdo Ndoen, Ferly Tanggu Hana, Maria Yulita Nara
Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.