Pola Komunikasi dalam Perkawinan Beda Etnis
(Studi Fenomenologi terhadap Keluarga Etnis Timor-Jawa di Desa Mnelalete Kabupaten Timor Tengah Selatan)
DOI:
https://doi.org/10.59895/deliberatio.v2i1.35Kata Kunci:
Pola komunikasi, Perkawinan beda etnis, Pengalaman, MotifAbstrak
Desa Mnelalete merupakan salah satu desa yang memfokuskan pada hal-hal yang menonjol atau menjadi ciri khas kebudayaan Timor, antara lain sistem kekerabatan yang parental sekaligus patrilineal, dan upacara-upacara keagamaan serta adat istiadat maupun pernikahan. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk; mengetahui pengalaman komunikasi, motif penerapan komunikasi dan pola komunikasi keluarga perkawinan beda etnis Timor-Jawa di Desa Mnelalete, Kabupaten Timor Tengah Selatan. Penelitian ini menggunakan teknik analisis kualitatif dengan pendekatan fenomenologi dan pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara mendalam (in depth interview), dan dokumentasi. Teknik analasis data yang digunakan adalah teknik analisis data (analisis model Creswell yang dijabarkan dalam buku Hamzah, 2020). Adapun hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa Pengalaman dari pasangan yang menikah beda etnis Timor-Jawa yang berada di desa Mnelalete, Kabupaten TTS dalam mendapatkan keharmonisan pada suatu keluarga yang berbeda etnis kedua belah pihak sama-sama berusaha dalam menyesuaikan budaya yang berbeda jauh. Dimana mereka harus berusaha mencari jalan keluar dari masalah tersebut dengan cara duduk bersama serta saling menyampaikan pendapat antar masing-masing individu yang dirasa menjadi akar permasalahan yang timbul dengan kata lain mereka harus saling mengerti, mengalah dan menghargai setiap perbedaan yang ada, ada dua motif pertama motif “untuk” atau bertujuan pada masa depan pasangan yang menikah beda etnis Timor-Jawa di Desa Mnelalete, Kabupaten TTS. Dalam motif penerapan komunikasi ini ke 4 (empat) pasangan yang menikah beda etnis memiliki tujuan dan rencana dalam membangun rumah tangga dengan budaya etnis yang berbeda yakni yang pertama sang suami ingin merubah keturunan. Yang kedua untuk membagun ikatan kerabat dengan orang dari luar NTT. Yang ketiga mereka berpikir akan faktor budaya kita dari daratan Timor pada umumnya adalah faktor masalah belis.yang berikut motif “karena” atau yang bertujuan pada pengalaman masalalu setiap individu sama-sama belajar akan budaya satu sama lain dan menyesuaikan budaya yang ada pada saat menikah dengan orang yang berbeda etnis. Akan tetapi, ada 1 (satu) pasangan yang masih memiliki kendala dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan dan gaya hidup di Timor. Pada pola komunikasi persamaan menjadi landasan paling penting dalam proses komunikasi pada pasangan suami istri yang menikah beda etnis sehingga mendapatkan kehidupan yang harmonis dalam rumah tangga mereka.
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2023 Oktovianus Neonufa, Ferly Tanggu Hana, Maria Yulita Nara
Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.